Untuk mendapatkan insentif pajak ini, syaratnya tak sulit. Mobil yang dibuat harus beharga murah, inovatif, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menanam investasi skala besar. Pemerintah berharap setiap merek bisa memproduksi 100 ribu sampai 200 ribu unit eco-car.
Syarat lainnya, kata Menteri Perindustrian Muhammad Sulaiman Hidayat, mobil yang dibuat harus memiliki tingkat konsumsi bahan bakar yang rendah. "Rumusan kami, konsumsi bahan bakarnya 1 liter banding 22 kilometer," ujarnya. Soal harga, mobil yang tak menggunakan bahan bakar fosil alias bahan bakar minyak ini diperkirakan dibanderol di bawah Rp 100 juta.
Namun kalangan agen tunggal pemegang merek di Indonesia menyatakan produksi mobil ramah lingkungan butuh waktu dan investasi besar. "Tak bisa langsung," kata Komisaris PT Indomobil, Gunadi Sindhuwinata. Alasannya, komponen mobil ramah lingkungan tak bisa langsung diproduksi.
Dalam pameran mobil tahunan International Indonesia Motor Show kali ini, beberapa pemegang merek menunjukan mobil-mobil ramah lingkungan.
- TOYOTA FT-EV II
Ini merupakan mobil pengembangan generasi kedua dari FT-EV, Para teknisi Toyota yang mengembangkan kendaraan hibrida ikut terlibat dalam pengembangan teknologi mobil listrik ini. Kelebihan mobil listrik ini adalah emisi gas buang CO2-nya nol karena tidak menggunakan bahan bakar minyak.
FT-EV II merupakan embrio mobil kota masa depan yang bergantung pada listrik sebagai sumber energi. Bentuknya ultra-kompak, dilengkapi pintu geser yang bisa mengakomodasi empat penumpang dengan nyaman. Toyota juga menggunakan material-material baru yang lebih ringan, lebih tipis, dan lebih mudah dibentuk untuk menghasilkan bentuk yang lebih menarik. Dengan desai yang mungil serta mesin yang mumpuni, Toyota FT-EV ini bisa melaju hingga jarak 90 kilometer dengan kecepatan mencapai 100 km/jam.
- HONDA FIT-EV
Ini "city car" yang dijalankan oleh mesin motor listrik yang dapat diisi ulang. Mobil ini berkecepatan mencapai 144 km/jam dengan jarak tempuh maksimum 160 kilometer sekali isi ulang. Terdapat tiga mode agar baterai listriknya lebih awet, yaitu Econ, Normal, dan Sport. Econ memiliki jarak tempuh lebih panjang sekitar 17 % dibanding normal. Sedangkan mode sport bisa meningkatkan performa tetapi konsumsi baterai jadi lebih boros.
Sistem komputer di mobil ini terkoneksi dengan komputer atau ponsel yang digunakan untuk memantau kondisi baterai dan lainnya. Sama seperti mobil listrik, lamanya isi ulang masih tetap menjadi masalah di mana butuh waktu sekitar 12 jam (120 V) atau 6 jam (240 V).
- TOYOTA PRIUS HYBRID
Mengusung ikon mobil ramah lingkungan generasi baru, Toyota Prius didesain menggunakan teknologi motor listrik dan mesin yang menghasilkan emisi gas buang yang sangat rendah. Teknologi Toyota Hybrid System (THS) yang canggih menghasilkan peforma tinggi dan standar emisi Euro V.
Prius tidak hanya menekankan kelengkapan fitur dan desain eksklusif, tapi juga memperhatikan fitur-fitur keselamatan. Toyota Prius adalah generasi ketiga dari pionir mobil ramah lingkungan yang dikembangkan Toyota sejak 1997. Prius merupakan salah satu mobil terlaris di dunia.
- NISSAN LEAF
Mobil listrik buatan Nissan Motor Company, Nissan Leaf, meraih penghargaan World Car of the Year 2011 dalam gelaran tahunan World Car Award ketujuh di New York, Amerika Serikat. Energi mobil ini dipasok oleh baterai yang dapat diisi ulang dengan voltase 480 V dan 110 V, dan mampu melaju sampai 140 km/jam. Karena menggunakan baterai, mobil ini tentu saja nol emisi gas buang.
No comments:
Post a Comment